Sabtu 11 Jan 2014 21:22 WIB

Mati Suri Sharon Berakhir

Rep: Friska Yolandha/ Red: Joko Sadewo
Former Israeli prime minister Ariel Sharon dies on Saturday, Jan. 11, 2014. (File photo)
Foto: Reuters
Former Israeli prime minister Ariel Sharon dies on Saturday, Jan. 11, 2014. (File photo)

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dikabarkan telah menghembuskan napas terakhir, Sabtu (11/1) waktu setempat. Sharon mengakhiri mati suri yang ia jalani selama delapan tahun terakhir.

Kondisi Sharon terus memburuk sejak satu pekan terakhir. Keluarga terus mendampingi penguasa kontroversi ini di Pusat Medis Sheba di dekat Tel Aviv.

"Ariel Sharon telah pergi," ujar juru bicara Pusat Medis Sheba, Shlomo Noy, seperti dilansir Al Jazeera.

Sebelumnya pejabat rumah sakit Sheba telah menyatakan kondisi Sharon yang kian memburuk. Dia berada dalam keadaan kesadaran yang minimal.

Sharon pertama kali mengalami stroke kecil pada Desember 2005. Kemudian ia memakai pengencer darah sebelum mengalami stroke kedua yang diikuti pendarahan otak pada 4 Januari 2006. Sejak saat itu, Sharon tidak pernah bangun.

Sharon menghabiskan berbulan-bulan di sebuah rumah sakit di Jerusalem. Kemudian ia dipindahkan ke fasilitas perawatan jangka panjang di rumah sakit Tel Hashomer. Ia sempat dibawa ke rumah, namun akhirnya kembali ke rumah sakit dan sejak itu ia tidak pernah meninggalkan ruangan.

Ia menghabiskan delapan tahun hidup dengan alat bantu. Pria yang berumur 85 tahun tersebut menderita kerusakan organ tubuh termasuk kerusakan ginjal.

Sharon merupakan tokoh paling ikonik dan kontroversial di Israel. Sebagai salah satu jenderal Israel yang paling terkenal, Sharon dikenal karena taktik beraninya. Ia dijuluki sebagai Buldoser.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement