Sabtu 11 Jan 2014 21:44 WIB

Kondisi 'Mengerikan' Ariel Sharon Sebelum Kematian

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Didi Purwadi
Ariel Sharon
Foto: EPA/Nati Harnik
Ariel Sharon

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon, menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (11/1) waktu setempat dalam usia 85 tahun.

Zeev Rotstein, direktur umum Sheba Medical Center di Tel Hashomer, sepekan lalu sudah memperkirakan Sharon kemungkinan akan meninggal dunia dalam beberapa hari ke depan. Kondisi medis Sharon membuat Rotstein berkesimpulan demikian.

Kondisi kesehatan mantan perdana menteri Ariel Sharon saat itu memang semakin memburuk. Hasil pemeriksaan laboratorium memperlihatkan tanda-tanda infeksi darah yang parah pada Sharon.

Sharon, yang telah mengalami koma selama delapan tahun, beberapa hari terakhir juga menderita gagal ginjal.

“Ia tak mungkin menjalani cuci darah mengingat risiko yang bisa ditimbulkan oleh prosedur tersebut terhadap kondisi kesehatannya yang sangat rentan,” jelas Rotstein saat itu seperti dilansir Haaretz.

Sharon sebelumnya juga telah mengalami kemerosotan fungsi sejumlah organ penting. Rotstein mengatakan itulah yang menjadi faktor penyulit bagi upaya perbaikan kesehatan Sharon.

“Kalau masalahnya hanya satu organ, maka akan lain ceritanya,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement