Ahad 12 Jan 2014 00:03 WIB

Politikus India: Pelemparan Telur Tanda Iri

Kumar Vishwas
Foto: ndtv.com
Kumar Vishwas

REPUBLIKA.CO.ID, LUCKNOW -- Seorang politikus India dari Partai Orang Biasa, Aam Aadmi Party (AAP) India, Kumar Vishwas, dilempar dengan telur dalam sebuah konferensi pers, Sabtu (11/1) di Lucknow India.

Namun aktivis partai yang merupakan manifestasi politik kaum anti-korupsi ini menolak untuk menuntut pelempar telur itu karena menganggapnya sebagai tindakan iri hati atas popularitas partainya.

Pelempar telur itu, Saif Jafari dari Bijnore, mengklaim dirinya juru bicara sebuah organisasi kepemudaan partai lain Mulayam Singh Yadav Youth Brigade. Dia kemudian dilepaskan polisi.

Vishwas, sebelum masuk politik sering menulis puisi yang dianggap melecehkan agama. Namun dia mengatakan telah meminta maaf mengenai puisinya dalam berbagai kebaktian penyair Hindu "kavi sammelans" itu.

"Saya tidak pernah mengatakan sesuatu yang sengaja menyakiti orang lain," katanya.

"Saya menyimpan semua puisi itu di Yutube. Tidak ada yang keberatan sampai saya memasuki dunia politik. Sekarang ini semua itu menjadi komoditas isu bagi mereka yang ingin memecah belah masyarakat berdasarkan garis kasta dan komunal. Elemen ini merasa terancam dengan kampanye anti-korupsi AAP," katanya menyebut partai yang baru berdiri 26 November 2012 itu.

Dalam konferensi pers para pengusaha itu, dia diteriaki oleh pemuda itu dan mengecap puisi Vishwas yang dianggap menghina Imam Husein dan Dewa Siwa. Di Lucknow, jumlah penganut Syiah cukup signifikan.

Vishwas sendiri merupakan caleg AAP untuk Lok Sabha dari dapil Amethi yang bersaing langsung dengan Wakil Ketua Umum Partai Kongres, dan calon Perdana Menteri, Rahul Gandhi.

Vishwas juga pernah mengatakan bahwa partai terbesar di oposisi, Bharatiya Janata Party (BJP), juga menyamakan calon Perdana Menterinya Naredra Modi dengan Dewa Siwa dalam kampanye politiknya.

"Dalam kampanye Modi di Varanasi, pemimpin BJP menaikkan slogan 'har har Modi'. Umat Hindu sejak dulu sudah mempunyai slogan 'Har Har Mahadewa!' untuk memuja Dewa Siwa. Saya melihat tindakan BJP ini telah menghina Dewa Siwa," katanya.

India akan mengadakan Pemilihan Umum Parlemen (Lok Sabha) sebelum masa jabatan parlemen saat ini berakhir 31 Mei 2014.

Rahul Gandhi menjadi calon PM partai Kongres yang memerintah dan figur garis keras Narendra Modi menjadi calon PM partai oposisi terbesar BJP. Kedua tokoh ini mempunyai simpatisan yang fanatik.

sumber : The Times of India
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement