Ahad 12 Jan 2014 00:39 WIB

Netanyahu: Ariel Sharon Akan Selalu Dikenang

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Benjamin Netanyahu
Foto: bbc.co.uk
Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV- Mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon meninggal dunia pada usia 85 tahun, Sabtu (11/1) waktu setempat. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan Ariel Sharon akan selaku dikenang oleh Israel. "Kenangan tentangnya akan selamanya ada di hati bangsa ini," kata Netanyahu, seperti dikutip Aljazeera, Sabtu (11/1).

Netanyahu menyampaikan duka yang mendalam terkait berita kematian Ariel Sharon. Menurutnya kematian Ariel Sharon seolah-olah Israel telah kehilangan mata panahnya.

Sementara itu, Presiden Israel Shimon Peres mengklaim bahwa Ariel Sharon merupakan seorang tentara yang berani dan pemimpin yang mencintai bangsanya dan bangsanya pun mencintainya. "Dia adalah salah satu pelindung besar israel dan yang paling penting pembangun yang tidak kenal takut dan tentu saja tidak pernah takut untuk memiliki visi ke depan," ujar Peres.

Sebelumnya karir politik Ariel Sharon berawal saat ia terpilih sebagai anggota Knesset pada 1973. Ia sempat menjabat sebagai menteri beberapa kali dan pada saat Perang Lebanon, ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada 1981-1983.

Ia mengundurkan diri setelah komisi pemerintah menyatakan ia terlibat secara tidak langsung dalam penyerangan September 1982 atas kaum pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila yang dilakukan milisi Maronit Lebanon. Saat itu korban tewas sebanyak lebih dari 3 ribu orang.

Jauh sebelumnya, ia juga dianggap bertanggung jawab telah terjadinya tragedi pembantaian Qibya pada 13 Oktober 1953 yang menewaskan 96 orang Palestina oleh Unit 101 yang dipimpinnya. Atas dua peristiwa tersebut, sebagian orang menjulukinya sebagai 'Penjagal dari Beirut'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement