REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Para pejabat senior Uni Eropa dan Iran telah membuat 'kemajuan yang sangat baik' dalam pembicaraan di Jenewa mengenai pelaksanaan kesepakatan nuklir.
Para pejabat Uni Eropa dan Iran bertemu pada hari Kamis (9/1) dan Jumat (10/1) untuk meniadakan isu-isu praktis yang tersisa guna dimasukkan ke dalam kesepakatan 24 November, di mana Iran setuju untuk menghentikan aktivitas pekerjaan atom paling sensitif dengan imbalan dicabutnya beberapa sanksi ekonomi dari negara Barat.
"Wakil Sekretaris Jenderal (Helga) Schmid dan Wakil Menteri Luar Negeri (Abbas) Araqchi membuat kemajuan yang sangat baik pada semua masalah tertentu," kata juru bicara Uni Eropa Michael Mann, mengacu pada para pejabat Uni Eropa dan Iran.
Dia menambahkan, bagaimanapun, setiap perjanjian harus divalidasi oleh pemerintah Iran dan enam kekuatan dunia yang berunding dengan Republik Islam tersebut mengenai pekerjaan atomnya, yakni Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis, Inggris dan Jerman.