Senin 13 Jan 2014 19:50 WIB

Aktifis Protes Pembukaan Hutan untuk Penambangan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEWS SOUTH WALES -- Pembukaan lahan hutan di New South Wales untuk pertambangan batu bara memicu protes warga setempat.  Sejumlah pengunjuk rasa mengikatkan diri di alat-alat  berat selama berjam-jam untuk menghentikan aktifitas pembukaan lahan pertambangan itu.

Sejumlah  pengunjuk rasa mengikatkan diri ke buldoser selama berjam-jam di lokasi tambang kontroversial milik perusahaan tambang Whitehaven Coal di Maules Creek mine, New South Wales.Aksi unjuk rasa ini dimulai sejak Senin pagi (12/1), para pengunjuk rasa memasuki kawasan pertambangan sebelum akhirnya mengikatkan diri ke bulldozer yang ada di lokasi.

Aksi itu dilakukan untuk menghentikan kegiatan pembersihan lahan yang terdapat di kawasan hutan negara bagian Leard yang akan dijadikan kawasan pertambangan. Ini tercatat sebagai salah satu pembukaan lahan terbesar untuk tambang batu bara di NSW. Kelompok masyarakat yang berunjuk rasa marah karena pembukaan lahan itu dapat mengancam kelestarian satwa dan tumbuhan langka yang ada di kawasan hutan tersebut.

Juru bicara pengunjuk rasa dari Aliansi Hutan Leard, Georgina Woods mengatakan polisi menghentikan lalu lintas  yang mencoba memasuki kawasan pembukaan lahan. Menurutnya sejumlah polisi di lokasi pembukaan lahan tersebut menutup akses jalan menuju lokasi itu selama enam jam."Namun sekarang jalan itu sudah dibuka lagi dan sejauh ini belum ada aktifis yang ditangkap.”

Woods mengatakan rekannya akan tetap bertahan mengikatkan diri ke alat-alat berat itu sampai batas kemampuan mereka.

Direktur Eksekutif dari perusahaan tambang Whitehaven Coal, Paul Flynn, mengatakan aksi unjuk rasa ini tidak menghentikan aktifitas pembukaan lahan pertambangan  milik perusahaannya. Pihaknya menghormati hak pribadi mereka untuk melakukan protes dan silakan melakukannya tapi aksi itu harus dilakukan dengan aman dan legal. "Kehadiran para pengunjuk rasa tidak akan mengubah operasional  pertambangan sama sekali,” tegasnya.

Desember lalu, pengadilan federal menerbitkan jaminan persetujuan kepada perusahaan tambang batu bara Whitehaven Coal untuk melanjutkan proyek pembukaan lahan pertambangan batu baranya. Pengadilan menyatakan izin pembukaan lahan pertambangan yang disahkan oleh Menteri lingkungan sebelumnya yakni Tony Burke sah.Izin itu digugat oleh dewan lingkungan warga pedalaman di kawasan utara yang menilai  dokumen tanah yang ditawarkan oleh Whitehaven Coal tidak memadai.

Dewan menegaskan kalau pembukaan 1.500 hektare di hutan Leard mengancam keberadaan tanaman dan hewan langka di kawasan hutan tersebut. Whitehaven Coal mengantongi izin akhir untuk mengoperasikan tambang batubara selama 30 tahun dikawasan itu yang diterbitkan oleh pemerintah NSW pada bulan Juli 2013.

Tony Burke yang menjabat sebagai Menteri Lingkungan memberikan persetujuannya di bawah hukum Commonwealth. Tambang batubara besar itu diproyeksikan akan memproduksi 12 juta ton batubara per tahun melalui Pelabuhan Newcastle. Whitehaven Coal mengklaim lapisan batubara di Narrabri memiliki kandungan  endapan batubara asri terbesar di Australia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement