Selasa 14 Jan 2014 14:07 WIB

Rusia 'Usir' Wartawan AS

David Satter
Foto: vdu.it
David Satter

REPUBLIKA.CO.ID, Wartawan Amerika Serikat David Satter, Senin (14/1), mengaku dilarang berada di Negeri Beruang Merah. Pelarangan tersebut disebutnya sebagai salah satu dari pengusiran yang dipraktikkan seperti era Perang Dingin.

Satter, mantan koresponden surat kabar Financial Times dan Wall Street Journal yang menerbitkan tiga buku mengenai Rusia dan bekas Uni Sovyet itu, tinggal dan bekerja di negara itu sejak September 2013 sebagai penasehat Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL)

Radio yang didanai pemerintah AS itu mengatakan Kedutaan Besar AS di Moskow telah diberitahu tentang tindakan itu dan mengajukan satu protes diplomatik resmi. Para pejabat kedutaan itu telah berusaha untuk meminta penjelasan, akan tetapi pihak berwenang di Rusia bungkam.

Tindakan tersebut dilakukan menjelang Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia bulan depan. Apa yang dilakukan Rusia, disebut berpotensi akan menambah ketegangan dalam hubungan antara Washington dan Moskow.

Satter dikenal sebagai pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin. Pada 5 Desember 2013, dia mengunjungi ibu kota Ukraina, Kiev. Ia memberitakan protes-protes massa terhadap penolakan Ukraina untuk menandatangani satu perjanjian dengan Uni Eropa.

Ia menegaskan "laporan tentang suasana di Kiev itu adalah kejadian satu catatan harian dan tidak ada kaitan dengan keputusan Rusia itu." Satter kemudian pada 25 Desember mengemukakan permohonannya untuk memperbaharui  visa  ke Rusia telah ditolak. Alasannya, kehadirannya "tidak diinginkan."

"Saya mengemukakan bahwa kehadiran saya di Rusia tampaknya tidak diinginkan oleh pihak aparat keamanan.Tidak ada alasan lain yang diberikan," kata Satter kepada AFP melalui surat elektronik dari London.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement