Selasa 14 Jan 2014 17:17 WIB

Indonesia Bantu Suriah 500 Ribu Dolar AS

 Seorang anak kecil memegang bendera Kurdi di kota Ras Al Ayn di Suriah. (ilustrasi)
Foto: AP/Manu Brabo
Seorang anak kecil memegang bendera Kurdi di kota Ras Al Ayn di Suriah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Bantuan Indonesia untuk Suriah melalui Konferensi kedua Kemanusiaan International yang dikelola oleh PBB di Kuwait diperkirakan sama dengan tahun lalu yang diperkirakan sebesar 500 Ribu US dolar AS, ujar diplomat Indonesia.

Dalam wawancara di Media Center Konferensi International Kedua Untuk Bantuan Kemanusiaan Terhadap Suriah, Selasa (14/1), Dubes Indonesia untuk Kuwait, Ferry Adamhar, menegaskan bahwa diperkirakan bantuan Indonesia sekitar Rp 500 ribu, tapi angka ini belum pasti.

"Kita masih menunggu kepastian jumlah bantuan kita dari Jakarta untuk konferensi ini. Tahun lalu Indonesia sudah memberikan bantuan sebesar 500 ribu dolar AS," ujarnya.

Tahun lalu, Kuwait tercatat telah memberikan bantuan melalui PBB sebesar 300 juta dolar AS dan sementara itu badan LSM negara tersebut juga tercatat telah memberikan bantuan sebesar 183 juta dolar AS kepada Suriah.

Emirat Arab juga telah menyalurkan bantuan kemanusian lewat PBB sebesar 300 juta dolar AS tahun lalu, dan diikuti oleh Amerika Serikat sebesar 155 jutad dolar AS, Uni Eropa sekitar 132, 6 juta dolar AS, Arab Saudi 78 juta dolar AS, Inggris sekitar 80,7 juta dolar AS, Jepang sekitar 65 juta dolar AS.

Negara yang paling kecil memberikan bantuan kepada Suriah melalui PBB adalah Mongolia sebesar 10 ribu dolar AS tahun lalu, tapi anehnya bantuan Indonesia yang cukup lumayan malah tidak tercatat dalam daftar negara donor di konferensi pertama untuk bantuan internasional bagi Suriah.

Menanggapi hal ini, Dubes Ferry menjelaskan bantuan Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara yang ikut membantu, tapi diberikan melalui badan yang dikelola oleh PBB. "Yang penting Indonesia ikut berpartisipasi dalam membantu walaupun tidak tercatat dalam dafter di konferensi pertama untuk bantuan kemanusian international terhadap Suriah."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement