REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Warga Mesir Selasa (14/1) mulai memberikan suaranya untuk penyelenggaraan referendum konsitusi. Ini merupakan tonggak penting bagi Mesir, sebuah lembaran baru yang didukung oleh militer sejak penggulingan Presiden Muhammad Mursi. Pemungutan suara digelar selama dua hari yakni pada Selasa dan Rabu (15/1).
Dua hari pemungutan suara tersebut memberi pukulan berat pada Ikhwanul Muslimin, yang selama ini berupaya mengembalikan Mursi ke bangku pimpinan. Refrendum juga menjadi pembuka jalan bagi pemilihan presiden, yang memberi peluang besar Jenderal Abdel Fattah el-Sissi untuk menang.
Sebuah pengamanan besar-besaran dilakukan untuk melindungi tempat pemungutan suara dan pemilih. Ini untuk mengihindari kemungkinan serangan dari pihak-pihak yang setia pada Mursi. Sedikitnya 160 ribu tentara dan 200 ribu personel kepolisian, dikerahkan di seluruh negeri berpenduduk 90 juta orang itu.