Rabu 15 Jan 2014 04:09 WIB

Isi Surat Jelang Kalashnikov Wafat

Pendisain senjata api, AK-47, Mikhail Kalashnikov
Foto: AP/Jens Meyer
Pendisain senjata api, AK-47, Mikhail Kalashnikov

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perancang senjata jenis AK-47, Mikhail Kalashnikov, menulis sepucuk surat kepada Gereja Orthodoks Rusia sebelum kematiannya yang menyatakan keprihatinan bahwa senjata itu telah membunuh banyak orang, tulis harian Izvestia.

"Luka yang saya alami secara spiritual tak tertahankan," tulisnya dalam surat itu kepada pemimpin gereja Uskup Agung Kirill, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (14/1).

"Satu pertanyaan yang ditulis berulang-ulang; karena senapan serang yang saya rancang membunuh begitu banyak orang, apakah hal itu berarti bahwa saya, Mikhail Kalashnikov, seorang Kristen Orthodoks, bertanggung jawab atas kematian orang-orang, bahkan jika mereka musuh?"

Seorang juru bicara gereja itu membenarkan kepada Izvestia bahwa pihaknya telah menerima surat itu dan bahwa dia telah menulisnya sekitar enam bulan lalu sebelum kematian Kalashnikov pada 23 Desember. Namun, keasliannya tidak dapat dikonfirmasikan secara independen.

Kalashnikov, yang berusia 94 tahun ketika dia meninggal, mengatakan berkali-kali bahwa dia bangga atas penemuannya tetapi juga menyesal senapan yang didisainnya tersebut digunakan para penjahat dan tentara anak-anak.

AK-47, yang berharga murah diproduksi dan mudah merawatnya, telah membunuh lebih banyak orang daripada jenis-jenis senjata api lain. Kalashnikov mengatakan pada 2009 bahwa senapan itu, yang dia disain pada 1947, telah dimaksudkan terutama untuk membela tapal-tapal batas negerinya.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement