Rabu 15 Jan 2014 09:02 WIB

Kalahkan AS, Cina Malah Turunkan Target Pertumbuhan

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Bendera Cina. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Bendera Cina. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pertumbuhan ekonomi Cina sepanjang 2013 tercatat lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat. Namun tahun ini Cina mematok pertumbuhan lebih lambat dibandingkan tahun lalu.

Setidaknya tujuh provinsi di Cina menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat. Hal ini didorong oleh keinginan pemerintah untuk fokus pada pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam waktu yang panjang.

Provinsi Hebei memproyeksikan pertumbuhan sebesar delapan persen. Tahun lalu, provinsi yang berada di perbatasan Cina bagian utara ini menargetkan pertumbuhan sembilan persen.

"Kami menghadapi sejumlah kesulitan dan kontradiksi," ujar Gubernur Hebei Zhang Qinwei dalam pernyataannya kepada Hebey Daily, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (15/1).

Dalam situs resmi pemerintah Cina, Provinsi Fujian, Gansu, dan Ningxia juga menargetkan pertumbuhan yang lebih lambat. Angka delapan persen mengindikasikan untuk lebih konsentrasi pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan kualitas. 

Presiden Xi Jinping berusaha mengubah fokus pejabat lokal untuk memproteksi lingkungan ekonomi dan mengelola utang ketimbang pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Target nasional pun diturunkan dari 7,5 menjadi tujuh persen saja.

Normalnya, pemerintah mempublikasikan realisasi pertumbuhan pada Maret. Target tahun lalu adalah sebesar 7,5 persen. Desember lalu, Dewan Negara mengatakan ekonomi mungkin tumbuh 7,6 persen.

Fujian memproyeksikan pertumbuhan 10,5 persen di 2014. Target ini turun 50 basis poin dibandingkan target tahun lalu, yaitu 11 persen. Gansu mengharapkan wilayahnya dapat tumbuh 11 persen, turun satu persen dari tahun sebelumnya.

Gubernur Ningxia mengatakan target pertumbuhan provinsi tersebut adalah 10 persen. Target 2013 adalah sebesar 12 persen.

Meski pun sebagian besar provinsi menurunkan target, namun tidak seluruhnya pesimistis dengan ekonomi tahun ini. Tibet menargetkan pertumbuhan 12 persen atau tetap bila dibandingkan dengan target tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement