Rabu 15 Jan 2014 09:44 WIB

Jual Bayi, Dokter Kandungan di Cina Hadapi Hukuman mati

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
Zhang Shuaxia (tengah)
Foto: AFP
Zhang Shuaxia (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, SHAANXI-- Seorang dokter kandungan di Cina dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan. Sebelumnya ia terbukti bersalah mencuri bayi baru lahir dan menjualnya pada pedagang anak.

Pengadilan mengatakan, dokter Zhang Shuaxia terbukti bersalah menculik dan menjual tujuh bayi di Fuping, Provinsi Shaanxi. Zhang mengatakan pada orang tua bayi, bahwa anak mereka menderita penyakit serius. Sehingga harus menyerahkan bayi tersebut padanya.

Atas tindakannya tersebut Zhang dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman dua tahun. Di Cin hukuman mati yang ditangguhkan biasanya akan berubah menjadi hukuman penjara seumur hidup.

Zhang selama ini bekerja di Rumah Sakit khusus Ibu dan Anak di Fuping, Shaanxi. Dalam putusan pengadilan disebutkan, Zhang telah menyalahgunakan posisinya sebagai tenaga medis untuk membuat laporan palsu mengenai kondisi bayi. 

"Ia mengatakan bayi tersebut cacat lahir atau menderita penyakit yang sulit disembuhkan. Ia kemudian menculik dan menjual bayi yang baru lahir, melanggar etika profesi dan sosial," ungkap putusan pengadilan tersebut seperti dilansir BBC.

Belum jelas apakah Zhang akan mengajukan banding terkait kasusnya. Zhang bersama beberapa tersangka lain telah ditangkap Juli lalu, terkait kasus penculikan bayi.

Kasus Zhang terbongkar setelah sejumlah orang tua melaporkan kehilangan bayi mereka. Mereka menduga bayi tersebut telah diperdagangkan. Bayi-bayi yang diculik ditemukan dan dikembalikan pada orang tuanya pada awal Agustus.

Hingga kini polisi masih menyelidiki 50 kasus terkait. Termasuk 26 kasus yang berhubungan dengan Zhang. Menurut laporan kantor berita Xinhua, sejumlah tersangka lain juga sudah berada di tahanan kriminal.

Sementara empat pejabat lain dari rumah sakit tersebut, tengah menunggu hukuman. Mereka diadili setelah diduga melalaikan tugasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement