Rabu 15 Jan 2014 10:17 WIB

'Serang' Kerry, Menteri Pertahanan Israel Minta Maaf

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
Moshe Yaalon
Foto: life
Moshe Yaalon

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon meminta maaf kepada Amerika Serikat atas atas komentarnya yang dianggap ofensif. Yaalon sebelumnya sempat melontarkan pernyataan bernada menyerang terkait upaya perdamaian yang disampaikan Menlu AS John Kerry.  

Yaalon menuduh Kerry memiliki obsesi yang tak bisa dimengerti terkait desakannya untuk perdamaian Timur Tengah. Namun Yaalon segera melontarkan permintaan maaf atas komentarnya tersebut melalui pernyataan yang dirilis oleh kementrian.

Sebelumnya seperti dikutip dari percakapan pribadinya dengan para pejabat Israel, Yaalon menuduh Kerry naif. Ia juga menyiratkan Kerry seperti gangguan. "Rencana Amerika terkait pengaturan keamanan yang ditunjukkan ke kita tak sesuai dengan yang tertulis di kertas," ujar Yaalon seperti dilansir Aljazeera.

Kementerian Pertahanan Israel, Selasa malam langsung mengeluarkan permintaan maaf atas ungkapan Yaalon tersebut. Menurutnya Israel dan negara-negara di AS berbagi tujuan bersama untuk memajukan pembicaraan damai antara Israel dan Palestina.

"Kami menghargai upaya Kerry terhadap tujuan itu. Menteri pertahanan tak punya niat untuk menyinggung, dan ia meminta maaf," ujar pernyataan. 

Dalam perbincangannya dengan para pejabat Israel, Yaloon juga sempat mengatakan ia lebih banyak mengerti tentang orang orang Palestina dibanding diplomat tertinggi AS. Yaalon juga mengatakan, Kerry tak mengajarkan apa-apa tentang konflik Israel dengan Palestina.

"Satu-satunya hal yang mungkin menyelamatkan kita adalah jika Kerry memenangkan Nobel dan meninggalkan kita saja," ujar Yaalon.

Yaalon sebelumnya juga tak meminta maaf untuk komentarnya tersebut dalam pernyataan yang dikeluarkan kantornya pada Selasa. Ia hanya menyampaikan, AS adalah teman dan sekutu Israel dan bila ada perbedaan pendapat bisa dibahas secara pribadi.

Kritik publik terhadap Yaloon terus berdatangan. Ia bahkan mendapat teguran dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. "Bahkan saat kita memiliki perbedaan pendapat dengan AS, itu tentang masalah yang dihadapi bukan tentang orangnya," ujar Netanyahu pada pembukaan sesi musim dingin parlemen.

Departemen Luar Negeri AS, pada Selasa (14/1), menyatakan komentar Yaalon bernada ofensif dan tidak pantas. "Pernyataan dari menteri pertahanan Israerl ofensif dan tak pantas, terutama mengingat AS melakukan banyak hal mendukung kebutuhan keamanan Israel," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jennifer Psaki.

Psaki menambahkan, selama ini Kerry dan timnya telah bekerja siang malam demi mempromosikan perdamaian bagi Israel. Ini dilakukan karena keprihatinan mendalam pada masa depan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement