Rabu 15 Jan 2014 16:15 WIB

Israel Minta Maaf kepada Menlu Amerika Serikat

Rep: Alicia Saqina/ Red: Citra Listya Rini
John Kerry
Foto: Reuters/Jacquelyn Martin
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon menuduh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, bersikap naif dan memiliki obsesi atas perdamaian Timur Tengah.

Departemen Luar Negeri AS pada Selasa (14/1) menjelaskan komentar Yaalon yang menuduh Menlu AS demikian, sebagai bentuk penyerangan. Yaalon pun meminta maaf atas pernyataannya itu melalui keterangan pers yang disampaiakan oleh kementeriannya.

"Rencana Amerika untuk pengaturan keamanan yang ditunjukkan kepada kami tak sesuai dengan apa yang tertuliskan di kertas," kata Yaalon seperti dikutip dalam percakapan privasi dengan para pejabat Israel, seperti yang dikutip dari Al Jazeera, Rabu (15/1). 

Dalam permintaan maafnya, Yaalon pun mengatakan, Israel dan AS tentu membahas berbagai diskusi bersama untuk membahas perundingan damai antara Israel dan Palestina yang dipimpin oleh Kerry.

"Kami menghargai berbagai upaya Menlu Kerry atas tujuan tersebut. Menteri pertahanan tak memiliki niat untuk membuat pelanggaran terhadap Menlu Kerry. Menteri kami pun meminta maaf, jika Menlu Kerry tersinggung oleh kata-kata yang berhubungan dengan menteri Yaalon," katanya.

Meski telah meminta maaf, akan tetapi Departemen Luar Negeri AS menyebut tuduhan Menteri Pertahanan Israel itu tidak lah pantas.

"Jika benar, pernyataan Menteri Yaalon sangat lah tak pantas. Terutama, mengingat AS telah memberikan dan mendukung kebutuhan kemanan Israel," kata juru bicara Departemen, Jennifer Psaki. 

Ia menjelaskan, Kerry dan timnya sudah bekerja optimal siang dan malam untuk terus mengedepankan perdamaian bagi Israel. Hal itu AS lakukan sebagai kepedulian yang mendalam untuk masa depan Israel. 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement