REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pihak Palestina mengatakan sebuah masjid di Tepi Barat telah dibakar dan dirusak. Pembakaran masjid diduga dilakukan oleh sekelompok ekstremis Yahudi di pinggir daerah pemukiman.
Pemimpin agama setempat Salah Jodeh mengatakan pada The Associated Press bahwa sebuah masjid di desa Dir Sitia telah dibakar pada Rabu (15/1) pagi. Ia mengatakan di masjid tersebut, terdapat grafiti yang disemprotkan dengan tulisan "Darah dibayar darah, Qusra."
Tulisan lain berisi slogan kebencian terhadap Palestina dan negara Arab. Qusra merujuk pada sebuah desa ketika pekan lalu warga Palestina melakukan kekerasan pada selusin pemukim Israel. Saksi mengatakan itu sebagai balasan atas serangan pada warga Palestina sebelumnya.
Polisi Israel mengatakan mereka tengah menyelidiki kasus pembakaran tersebut. Serangan serupa terjadi di masa lalu dan menyalahkan sekelompok ekstremis Yahudi. Para pemimpin Israel mengutuk serangan tersebut. Dilansir dari Xinhua, Otoritas Palestina menganggap pembakaran sebagai tindakan rasis.
Menurut saksi mata, api membakar pintu dan sejumlah karpet masjid. Penduduk desa segera berupaya memadamkan api. Vandalisme kerap datang sebagai respons dari keputusan pemerintah Israel. Sebelumnya pemerintah israel mengevakuasi pemukim ilegal di pos-pos Tepi Barat.
Hal ini terkait serangan yang terus dilancarkan Palestina pada pemukim.Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah masjid di Tepi Barat dibakar. Kelompok ekstrimis juga menghancurkan atau membakar mobil-mobil Palestina dan properti lainnya.
Pemimpin agama tertinggi Palestina Muhammad Hussein mengatakan Muslim akan melindungi tempat-tempat suci mereka di bawah kejahatan berulang pada mereka. "Pemerintah sayap kanan Israel mensponsori serangan ekstrimis," ujarnya.