REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majalah pertahanan Israel, Bemahanea mengatakan, setidaknya ada 50 warga Iran Yahudi yang menjadi tentara Israel setiap tahunnya. Warga Iran tersebut direkrut oleh Badan Intelejen Negara Israel.
"Penduduk Yahudi Iran secara diam-diam melakukan perjalanan ke Israel melalui negara-negara tetangga," tulis majalah tersebut seperti dilansir dari Middle East Monitor, Rabu (15/1).
Namun kebenaran pemberitaan tersebut masih dipertanyakan mengingat jumlah penganut Yahudi di Iran tidak banyak. Jika dikalkulasikan, jumlah 50 orang per tahun tersebut sudah mencapai 60 persen dari total keseluruhan penduduk Yahudi di Iran.
Sumber resmi Israel juga menyebutkan hal yang sama. Namun sumber tersebut tidak menyebutkan jumlah pasti berapa orang yang datang ke Israel tahun ini.
Menurut Bemahanea, data 2013 menyebutkan, setidaknya ada 110 pendatang baru di militer Israel yang berasal dari Iran. Bemahanea menyebutkan, ini sebagai upaya persuasif Militer Israel untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dalam negeri. Mengingat berkurangnya jumlah tentara dan intelijen di negri Yahudi itu.