REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- Puncak pertemuan negara-negara donor pemberi bantuan kemanusiaan bagi korban perang saudara di Suriah, sepakat akan memberikan bantuan senilai 2,4 miliar dolar AS.

Bantuan ini berdasarkan pengakuan Sekjen PBB Ban Ki Moon yang mengungkapkan setengah penduduk negara Suriah sangat membutuhkan bantuan yang mendesak, akibat kehilangan tempat tinggal dan mengalami ketidakjalasan hidup selama krisis tiga tahun terakhir.

Kondisi para penduduk di Suriah ini diperparah karena mereka terjebak dalam peperangan antara pihak pemerintah dan oposisi. Dalam pertemuan puncak negara pendonor bagi Suriah tersebut hadir kurang lebih 70 negara dan 24 organisasi internasional. Pertemuan yang digelar Rabu (15/1) di Kuwait tersebut dipimpin langsung Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Konferensi kedua bantuan kemanusiaan untuk Suriah itu berhasil mengumpulkan 2,4 miliar dolar AS. PBB menargetkan dana bantuan tersebut dapat ditingkatkan hingga 6,5 miliar dolar AS, sebagai bantuan terbesar yang pernah dikumpulkan dalam sejarah organisasi kemanusiaan tersebut.

"Setengah dari total penduduk Suriah sekitar 9,3 juta jiwa membutuhkan bantuan kemanusiaan itu," kata Ban seperti dilansir dari Aljazeera. Dan lebih dari tiga juta orang telah melarikan diri dari Suriah, tambahnya. "Kita sangat prihatin dengan laporan kelaparan dari para pengungsi."

Ikuti Whatsapp Channel Republika