Kamis 16 Jan 2014 22:49 WIB

Serangan Ransomware Kian Meningkat

Peringatan ini adalah salah satu cara Ransomware menakut-nakuti dan mengelabui korbannya.
Foto: Symantec
Peringatan ini adalah salah satu cara Ransomware menakut-nakuti dan mengelabui korbannya.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA Di Australia, Agen perumahan, anggota dewan dan universitas telah menjadi korban kejahatan penyanderaan data online ini yang disebut serangan Ransomware.

Sean Duca dari perusahaan keamanan internet McAfee sebelumnya pernah memprediksi serangan penyanderaan ini akan melonjak signifikan pada tahun ini. "Pertumbuhan serangan penyanderaan online seperti ini meningkat signifikan dan semakin teratur di lakukan di Australia,” katanya, baru-baru ini.

"Para penjahat cyber melihat  Ransomware sebagai aksi yang cukup menguntungkan, dimana mereka melihat serangan ini mudah sekali dilakukan yakni  cukup dengan mengirimkan email, mengelabui orang untuk mengklik sesuatu dan kadang-kadang hanya memikat mereka untuk mengunjungi sebuah situs web dan men-download beberapa file yang secara otomatis, lalu virus akan  mengenkripsi file di komputer mereka dan mereka hanya tinggal meminta tebusan. "

Kepala Dewan Farmasi Australia, Stephen Marty mengatakan Dewan Farmasi Australia mensejajarkan serangan Ransomware yang menimpa anggotanya sebagai aksi 'terorisme keuangan'.

"Ini merupakan ancaman yang kian marak di kalangan pengusaha apoteker,” katanya.

"Serangan ini semakin menambah beban kalangan pengusaha dan membuat kami frustasi karena serangan ini tidak hanya membuat kami kehilangan catatan keuangan tapi juga catatan kesehatan yang penting,”

sumber : ABC Australia Network
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement