Jumat 17 Jan 2014 04:21 WIB

Masjid Tepi Barat Dibakar

 Seorang warga Palestina yang turut serta dalam aksi unjuk rasa memperingati 64 tahun Hari Nakba, menutup wajahnya dengan kain sorban akibat terkena gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan penjajah Israel dekat kota Ramallah di Tepi Barat Palestina, Sel
Seorang warga Palestina yang turut serta dalam aksi unjuk rasa memperingati 64 tahun Hari Nakba, menutup wajahnya dengan kain sorban akibat terkena gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan penjajah Israel dekat kota Ramallah di Tepi Barat Palestina, Sel

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Gita Amanda

YERUSALEM - Sebuah masjid di Tepi Barat telah dibakar dan dirusak. Pembakaran masjid diduga dilakukan oleh sekelompok ekstremis Yahudi di pinggir daerah permukiman.

Tokoh agama setempat, Salah Jodeh, mengatakan pada Associated Press, sebuah masjid di Desa Dir Sitia telah dibakar pada Rabu (15/1) pagi.

Ia menjelaskan, di masjid tersebut terdapat grafiti yang disemprotkan bertuliskan, Darah dibayar darah, Qusra. Tulisan lain berisi slogan kebencian terhadap Palestina dan negara-negara Arab.

Tulisan Qusra merujuk pada sebuah desa, tempat terjadinya insiden kekerasan terhadap pemukim ilegal Israel. Saksi mengatakan, pembakaran ini merupakan balasan atas serangan sebelumnya.

Polisi Israel mengatakan, mereka tengah menyelidiki kasus pembakaran tersebut. Serangan serupa terjadi pada masa lalu dan kelompok ekstremis Yahudi dianggap sebagai pihak bertanggung jawab.

Para pemimpin Israel mengutuk serangan itu. Seperti dilansir dari Xinhua, otoritas Palestina menganggap pembakaran sebagai tindakan rasis.

Menurut saksi mata, api membakar pintu dan sejumlah karpet masjid. Penduduk desa segera berupaya memadamkan api.

Kemarahan warga Palestina tak terlepas dari keputusan Pemerintah Israel yang terus ingin membangun permukiman ilegal. Israel juga secara sepihak mengambil lahan hak milik Palestina.

Sebelumnya, otoritas Israel telah mengevakuasi pemukim ilegal di pos-pos Tepi Barat. Hal itu dilakukan menyusul kemarahan warga Palestina.

Selama beberapa tahun terakhir tercatat sejumlah kasus pembakaran masjid di Tepi Barat. Kelompok ekstremis juga menghancurkan atau membakar mobil-mobil Palestina dan properti lainnya.

Ulama Palestina yang cukup disegani, Muhammad Hussein, mengatakan, Muslim akan melindungi tempat-tempat suci mereka dari kejahatan berulang ini. “Pemerintah sayap kanan Israel mensponsori serangan ekstremis,” ujarnya.

Menteri Urusan Agama Palestina Mahmoud Habbash memperingatkan terhadap apa yang disebutnya upaya menarik konflik ke dalam perang agama.

Ia mendesak para rabi Yahudi untuk mengeluarkan peringatan yang menjelaskan posisi sebenarnya terkait pelanggaran terhadap tempat suci umat Islam dan Kristen di Palestina.

Hingga saat ini, setengah juta pemukim Yahudi tinggal di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel. Insiden pembakaran terjadi di tengah pembicaraan damai Israel-Palestina yang belum menemui titik terang.

Negosiasi ini diharapkan dapat mencapai kesepakatan paling lambat pada April. Salah satu isu paling mengganjal adalah persoalan permukiman ilegal. Israel bersikukuh untuk membangun permukiman di tanah pendudukan.

sumber : ap/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement