Sabtu 18 Jan 2014 00:36 WIB

Satu Lagi Pemuda Australia Tewas di Suriah

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Satu lagi pemuda Australia tewas terbunuh di Suriah. Pemuda itu diduga berangkat ke Suriah untuk ikut berjuang dalam perang sipil di kawasan itu.

Caner Temel (22 tahun), direkrut untuk berjuang melawan rezim Assad. Temel juga diduga terkait dengan Al Qaeda dan afiliasinya Jabhat al-Nusra. Temel berasal dari Auburn di Barat Sydney dan berdarah Turki.

Kabar kematiannya tersiar hanya selang beberapa hari setelah kabar kematian pasangan Sydney Yusuf dan Amira Ali di dekat Aleppo pekan lalu. Laporan sementara mengatakan pasangan ini berada di Suriah untuk kegiatan kemanusiaan tapi kemudian terungkap kalau Yusuf Ali diduga ikut berjuang untuk pasukan Jabh at al Nusra.

Temel dan Ali diduga dibantu oleh pria Sydney Hamdi Al Qudsi untuk berangkat ke Suriah. Dokumen pengadilan yang didaftarkan tahun lalu menyebutkan Temel (alias Abu Moussa) berada di Suriah dan bermaksud untuk terlibat dalam pertikaian bersenjata.

Desember tahun lalum, Al Qudsi ditangkap dan diduga membantu orang bepergian ke Suriah  untuk berjuang dalam konflik sipil yang  telah berlangsung lama. Al Qudsi terancam pasal serangan dan perekrutan kepentingan asing dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara. Al Qudsi dituduh  membantu Temel berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan pasukan perang sekitar Juni dan Agustus tahun lalu.

Kepolisian Federal Australia mengatakan Al Qudsi terkait dengan organisasi pejuang teroris terlarang Jabhat al-Nusra yang berafiliasi  dengan Al Qaeda. Sejumlah kawan Temel mengungkapkan belasungkawa lewat akun Facebook-nya dan mengatakan kalau dia telah dijadikan martir di Suriah.Keluarga dan teman berdatangan untuk menghadiri upacara penghormatan Temel, Jumat (17/1) tadi malam.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement