Sabtu 18 Jan 2014 09:07 WIB

Rumania Bantah Kirim Senjata ke Suriah

Seorang pria melintasi mayat yang disebut menjadi korban pengeboman di aleppo, Suriah
Foto: Reuters
Seorang pria melintasi mayat yang disebut menjadi korban pengeboman di aleppo, Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, BUCHAREST -- Kementerian Luar Negeri Rumania (MAE) menyangkal terlibat dalam pengiriman senjata ke Suriah.

Menurut siaran MAE, Departemen Kontrol Ekspor sebagai otoritas nasional yang kompeten untuk mengendalikan operasi produk militer, belum terdaftar dan secara implisit tidak berwenang untuk setiap operasi perdagangan luar negeri dengan produk militer, termasuk senjata ringan, dengan Suriah sebagai tujuan pada 2013 atau 2014.

Kementerian itu membuat pernyataan setelah Reuters menerbitkan berita berjudul Rusia tingkatkan langkah militer kepada (Bashar al) Assad Suriah. Di berita itu disebutkan, Rumania akan bisa memberikan senjata kepada Suriah.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, upaya terus berlanjut untuk mempersiapkan alasan bagi intervensi militer asing di Suriah yang dilanda perang.

"Upaya-upaya yang dilakukan, termasuk melalui mekanisme PBB, untuk membangun ketegangan di sekitar situasi kemanusiaan di Suriah dalam rangka menciptakan dalih lain untuk mendorong ide yang disebut koridor kemanusiaan, zona larangan terbang dan, akhirnya, untuk membenarkan intervensi kemanusiaan," kata Lavrov.

Ia tidak menentukan kekuatan di balik kebijakan yang dituduhkan di Suriah itu. Tetapi Moallem langsung menuduh Amerika Serikat mendorong terorisme di negaranya.

Suriah nyaris diserang melalui udara oleh AS setelah pemerintahnya pada Agustus lalu menuduh Damaskus menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil.

Presiden Bashar al-Assad membantah tuduhan itu dan menyalahkan serangan tersebut terhadap pasukan pemberontak yng berjuang untuk menggulingkan rezimnya.

Situasi itu bisa dijinakkan setelah Rusia mengusulkan untuk membongkar gudang senjata kimia Suriah di bawah kontrol internasional yang masih berlangsung hingga saat ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement