Senin 20 Jan 2014 10:05 WIB

Taliban Klaim Serangan Bom Terbaru di Pakistan

Rep: Gita Amanda/ Red: Fernan Rahadi
Milisi Taliban (ilustrasi)
Foto: english.alarabiya.net
Milisi Taliban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di sebuah kompleks militer di barat laut Pakistan. Menurut pejabat setempat, peristiwa tersebut menewaskan sedikitnya 22 tentara.

Ledakan bunuh diri menargetkan kendaraan yang tengah melakukan konvoi meninggalkan pangkalan militer di kota Bannu. Para pejabat militer mengatakan, ledakan memukul salah satu kendaraan sipil yang disewa untuk membawa pasukan. Selain korban tewas, 38 lainnya terluka akibat ledakan.

"Sebuah alat peledak kendaraan mengakibatkan ledakan itu," ujar seorang pejabat militer senior pada kantor berita AFP. Ia menambahkan bagaimana situasi tepatnya belum jelas.

Seorang juru bicara Tehreek-e-Taliban Pakistan Shahidullah Shahid mengatakan dalam sebuah pernyataan, serangan dilakukan untuk membalas kematian Wali-ur Rehman. Mantan komado dua kelompok itu tewas dalam serangan pesawat tak berawak milik AS.

"Kami akan membalas setiap pembunuhan dari satu persatu rekan kami melalui serangan," ujar Shahid.

Ledakan terdengar dan terasa di seluruh kota Bannu. Salah seorang warga Sajjad Khan mengatakan, pasukan dengan cepat mengepung wilayah tersebut dan memerintahkan warga kembali ke dalam rumah mereka.

"Aku bergegas keluar rumah dan melihat kepulan asap hitam tebal di daerah Razmak gerbang barak," ujarnya.

Taliban Pakistan telah bersumpah akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan. Ini sudah dilakukan sejak kelompok itu memilih pemimpin baru, Mullah Fazlullah, akhir tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement