REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Sebuah agen real estate nirlaba di Australia berharap para pengusaha properti dan pemilik rumah sewa di Australia menurunkan harga sewa rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Syukur-syukur bisa menggratiskan sewa rumah untuk tunawisma.
Harapan itu disampaikan menyusul tingginya biaya sewa rumah dianggap sebagai penyumbang bertambahnya jumlah tunawisma di Australia. Total kekurangan rumah sewa ini diperkirakan sekitar setengah juta rumah sewa.
Ide menggratiskan sewa rumaha itu disampaikan oleh kelompok HomeGround Services. Chief executive HomeGround Services, Heather Holst mengatakan kurangnya unit sewa rumah yang terjangkau merupakan masalah besar di Australia. Holst mengatakan harga sewa rumah swasta di Australia bisa mencapai 25 sampai 30 persen di pasaran.
Dia berharap pemilik lahan akan membayar layanan tersebut buat pengelolaan properti mereka dan menawarkan properti untuk keluarga berpenghasilan rendah, baik untuk di sewa atau digrastiskan. Menurut Holst, skema ini akan menjadi yang pertama untuk Australia. "Kami tidak tahu bagaimana itu bisa dilakukan. Ini memang sedikit uji coba, tapi kami berharap,” katanya .
Holst mengatakan masalah tunawisma hanya akan bertambah buruk. "Yah, hanya akan lebih banyak orang tinggal di motel-motel, di sofa teman, tidur lebih sulit, banyak keluarga yang hancur,” seru Holst lagi.
Salah satu pengusaha dan pemilik lahan yang sudah melakukan skema itu adalah Philip Endersbee .
Dia telah menurunkan biaya sewa pada investasi propertinya meskipun tidak terlalu besar.
"Maksudku jika ada dua kamar tidur, ruang santai , dapur, satu unit yang bagus mungkin harga sewa pasarannya sekitar AUD$ 450 sampai AUD$ 500 (Rp 5 juta). Kita menjadikannya AUD$ 350, " katanya.