Senin 20 Jan 2014 23:22 WIB

Otoritas Inggris Terus Dalami Dugaan Suap Rolls Royce di Indonesia

Rolls Royce
Rolls Royce

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kantor urusan masalah penggelapan Inggris, SFO, menerima dana tambahan dari Kementerian Keuangan untuk menyelidiki dugaan suap dan korupsi oleh kelompok usaha Rolls Royce di Cina dan Indonesia, seperti dilaporkan oleh harian Financial Times, Senin (20/1).

Seperti dilansir Reuters, SFO dan Kementerian Keuangan Inggris menolak memberikan komentar terhadap laporan tersebut. Menurut sejumlah sumber yang dikutip Times, Kementerian Keuangan setuju memberikan tambahan dana dalam kisaran beberapa juta poundsterling.

Financial Times mengatakan pendanaan rahasia itu menjelaskan kenapa SFO membuat pengumuman dadakan sebelum Natal bahwa mereka meningkatkan perhatian terhadap penyelidikan resmi kasus yang membelit Rolls Royce.

Rolls Royce, pabrikan mesin pesawat terbesar kedua di dunia, Desember tahun lalu mengakui adanya penyelidikan tersebut.

Dugaan suap ini berhembus setelah seorang mantan karyawan Rolls Royce bernama Dick Taylor menyatakan perusahaannya memberikan uang sebesar 20 juta dolar AS (sekitar Rp 239 miliar) kepada Tommy Soeharto di era 1980-1990an. Tujuannya, menurut Taylor, agar ia mempengaruhi maskapai Garuda agar membeli mesin dari Rolls Royce.

Tommy melalui pengacara Elza Syarief pada November 2013 lalu telah mengirim surat kepada David Green direktur SFO dan secara resmi membantah tuduhan tersebut. "Atas nama Tuan Soeharto, kami ingin menyatakan bahwa ia tidak dan belum pernah menerima uang atau mobil dari Rolls Royce atau merekomendasikan mesin ke Garuda," demikian cuplikan isi surat yang didapat oleh media.

"Tuduhan ini palsu dan tampaknya muncul melalui komentar internet yang ditulis oleh seorang mantan pegawai dan bukan melalui sumber-sumber resmi."

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement