Selasa 21 Jan 2014 06:44 WIB

PBB Batal Undang Iran ke Perundingan Damai Suriah

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
United Nations Secretary-General Ban Ki-moon speaks during a news conference in Andorra, April 2, 2013. Ban said on Tuesday that a crisis over North Korea had gone too far and urged dialogue and negotiation to resolve the situation.
Foto: Reuters/Albert Gea
United Nations Secretary-General Ban Ki-moon speaks during a news conference in Andorra, April 2, 2013. Ban said on Tuesday that a crisis over North Korea had gone too far and urged dialogue and negotiation to resolve the situation.

REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- PBB menyampaikan, Senin (21/1), Sekretaris Jenderal Ban Ki Moon menarik undangan kepada Iran untuk menghadiri penyelesaian damai Suriah pekan ini. Keputusan diambil karena Iran tak bisa menerima kesepakatan Juni 2012 yang menyerukan transisi politik Suriah.

Juru bicara PBB, Martin Nesirky, mengatakan selama ini Ban terus mendesak Iran untuk bergabung dengan konsensus global demi perdamaian Suriah di Jenewa.

Hanya saja karena Iran tetap memilih berada di luar pemahaman dasar, maka Sekjen PBB memutuskan bahwa pertemuan akan dilanjutkan tanpa partisipasi Iran. Ban mengatakan sebelumnya bahwa Iran tidak konsisten dengan pernyataannya.

Sebelumnya undangan PBB kepada Iran sempat membuat Konferensi Perdamaian di Montreux berada dalam keraguan. Khususnya setelah oposisi Suriah mengatakan takkan menghadiri pertemuan jika PBB tetap mengundang Iran.

Hanya saja, Duta Besar Iran untuk PBB, Mohammad Khazaee mengeluarkan pernyataan yang menyatakan Iran takkan berpartisipasi dalam Konferensi Jenewa II. Jikalau, tutur dia, Iran harus menerima keputusan Jenewa I di 2012.Iran dan Rusia adalah pendukung utama Presiden Suriah Bashar al Assad. Kehadiran Pemerintah Teheran menjadi salah satu isu paling diperdebatkan menjelang pertemuan Rabu besok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement