Rabu 22 Jan 2014 09:39 WIB

Ban Pertahankan Keputusan Tak Undang Iran

United Nations Secretary-General Ban Ki-moon speaks during a news conference in Andorra, April 2, 2013. Ban said on Tuesday that a crisis over North Korea had gone too far and urged dialogue and negotiation to resolve the situation.
Foto: Reuters/Albert Gea
United Nations Secretary-General Ban Ki-moon speaks during a news conference in Andorra, April 2, 2013. Ban said on Tuesday that a crisis over North Korea had gone too far and urged dialogue and negotiation to resolve the situation.

REPUBLIKA.CO.ID,PBB, AMERIKA SERIKAT-- Perserikatan Bangsa-Bangsa mempertahankan keputusannya untuk mengeluarkan Iran dari daftar negara-negara yang diundang untuk menghadiri pembicaraan perdamaian Suriah, setelah Rusia dan pemerintah Teheran mengkritiknya.

Iran gagal untuk memberikan pernyataan tertulis sesuai yang dijanjikannya mengenai konflik Suriah sehingga Sekertaris Jenderal PBB Ban Ki-moon terpaksa bertindak, kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq, Selasa (21/1), seperti dilaporkan AFP.

Haq juga mengatakan Ban ingin sekali negara-negara yang menghadiri pembicaraan itu, yang mulai berlangsung di Montreux, Swiss, pada Rabu, berunding dengan "dalam suasana saling percaya."

Ban membatalkan undangan bagi Iran pada Senin kurang dari 24 jam setelah mengumumkan bahwa sekutu Presiden Bashar al-Assad itu akan diikutsertakan dalam pembicaraan.

Oposisi Suriah telah mengancam akam memboikot acara itu jika Iran hadir dan Amerika Serikat menyatakan bahwa Iran harus menyepakati komunike internasional yang menyerukan suatu pemerintahan transisi di Suriah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement