REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Dua badan ilmu pengetahuan terkemuka Amerika menyebutkan, 2013 adalah tahun terpanas keempat untuk planet bumi sejak pencatatan dimulai di tahun 1880.
Kedua badan itu merilis laporan terpisah mengenai iklim tahun lalu, menegaskan trend pemanasan bumi terus terjadi. Badan Antariksa AS, NASA, merilis laporan iklim setiap tahun - bersama laporan dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Paling tidak sembilan tahun paling panas dalam catatan telah terjadi sejak 2000. Misalnya, temperatur laut 0,5 Celsius di atas rata-rata abad ke-20. NASA mengatakan, karbon dioksida berada pada tingkat tertinggi di atmosfir dalam 800 ribu tahun. "Kalau trend sekarang ini tidak berubah, dunia diperkirakan akan lebih panas di masa depan," kata pakar iklim NASA, Gavin Schmidt.
Suatu perbedaan penting antara tahun lalu dan tahun-tahun lainnya dalam dasawarsa terakhir adalah bahwa 2013 tidak mempunyai dampak El Nino yang menghangatkan kawasan khatulistiwa.
Menurut para pakar, El Nino dapat kembali pada 2014, dengan potensi membuat tahun mendatang ini bahkan lebih panas dari yang terakhir.
Satu lagi dampak penghangatan bumi yang mengkhawatirkan adalah melelehnya es laut di Antarktika, yang diperkirakan akan mengakibatkan permukaan laut naik perlahan-lahan dan membahayakan komunitas pesisir di seluruh dunia.
Meskipun sebagian besar dunia mengalami temperatur tahunan di atas rata-rata, namun beberapa daerah di Amerika Serikat bagian tengah, Pasifik Timur dan Amerika Selatan lebih sejuk dari rata-rata, menurut NOAA.