Rabu 22 Jan 2014 23:03 WIB

Afghanistan Berangus Iklan Dukung Tentara AS

Afghan President Hamid Karzai speaks during a news conference in Kabul December 8, 2012.
Foto: Reuters/Mohammad Ismail
Afghan President Hamid Karzai speaks during a news conference in Kabul December 8, 2012.

REPUBLIK.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Afghanistan, yang kian bertentangan dengan Washington, menindak iklan mempertahankan tentara Amerika Serikat di negara itu setelah 2014 dan menutup tempat penyiaran paling banyak ditonton di negara tersebut.

Iklan itu -beberapa didanai kelompok Amerika Serikat- memicu kecaman pejabat, karena mendesak Presiden Hamid Karzai mencabut penolakannya menandatangani perjanjian keamanan dengan Amerika Serikat, yang akan memungkinkan tentara itu tinggal.
 
Penyiaran, yang menayangkannya beberapa pekan, diselidiki dengan alasan bahwa sumber dananya tidak jelas. Semua menarik iklan itu dari udara. "Kami melancarkan penyelidikan terhadap penyiaran itu untuk mengetahui asal uang mereka untuk iklan tersebut," kata Basir Azizi, juru bicara Kejaksaan Agung, kepada Reuters pada Rabu (22/1).
 
Meskipun Karzai menolak menandatangani Perjanjian Keamanan Dwipihak (BSA) kecuali beberapa persyaratan dipenuhi, banyak warga Afghanistan tidak yakin tentara mampu melawan gerilyawan Taliban tanpa bantuan pasukan sekutu ISAF pimpinan NATO.
 
Iklan tersebut sering termasuk wawancara dengan orang awam Afghanistan, yang menyeru Karzai segera menandatangani kesepakatan itu. Dalam satu tayangan, kepala perhimpunan kebudayaan mengajari presiden, "Anda harus menerima tuntutan rakyat dan menandatanganinya sesegera mungkin."
 
Tindakan keras itu merupakan gejala terbaru dari permusuhan Karzai terhadap Washington. Pada pekan lalu, ia menyebutkan serangan mematikan atas restoran dalam menuduh Amerika Serikat melakukan terlalu sedikit untuk melawan terorisme.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement