Kamis 23 Jan 2014 11:57 WIB

Pulang Kampung Jadi Tren di Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Saat ini lebih banyak orang Australia berusia antara 25 dan 45 tahun, meninggalkan kota besar dan kembali ke kampung halamannya. Kehidupan yang tidak terlalu sibuk tampaknya menjadi daya tarik yang sangat kuat.

Demikian dikatakan Jack Archer dari Regional Australia Institute. Meski tidak dapat diukur dengan persis, kata Archer, semua bukti menunjukkan, banyak orang yang dibesarkan di daerah atau mungkin mempunyai kaitan erat di sana, mendapati  bahwa hidup di kota besar dan membayar rumah yang mahal bukanlah yang mereka inginkan.

Dikatakan, harga rumah yang terjangkau, pilihan gaya hidup dan keinginan untuk lebih dekat dengan keluarga termasuk di antara berbagai alasan yang mendorong orang 'kembali ke daerah'. Padahal, ketidakpastian tentang lapangan pekerjaan di daerah-daerah terpencil menjadi kekhawatiran besar bagi sebagian mereka.

"Orang mempunyai ketakutan tentang pendapatan yang lebih rendah atau kesempatan kerja yang berbeda. Tapi ternyata orang menjadi lebih kreatif tentang apa yang dapat mereka lakukan di daerah dibandingkan dengan di kota," kata Archer, belum lama ini.

Sewa gedung perkantoran yang lebih murah mungkin mempermudah untuk memulai bisnis, dan semakin mudahnya akses internet dapat mengurangi rasa terkucil.

Fiona, dari daerah Blue Mountains dekat Sydney, misalnya mengatakan, ia memang merindukan rasa menjadi bagian dari komunitas dan itulah mengapa ia pindah dari kota ke daerah.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement