REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan beberapa jiwa di Kairo, Mesir, pada Jumat (24/1). Saat kejadian, pengantin bom itu berada di dalam sebuah mobil. Seperti yang dilansir dari kantor berita Reuters, Jumat, akibat peristiwa sedikitnya empat orang tewas.
Keamanan setempat menyatakan, aksi pengeboman tersebut merupakan salah satu bentuk serangan yang cukup hebat yang ditujukan bagi keamanan Mesir, dalam beberapa rentetan serangan yang terjadi akhir-akhir ini. Pihak keamanan menerangkan, meledaknya bom bunuh diri itu terjadi di area parkir markas keamanan tinggi, di pusat Kota Kairo. Beberapa jam setelah ledakan bom bunuh diri itu usai, dua ledakan lainnya pun menyusul.
Ledakan nahas yang terjadi Jumat pagi itu pun telah menghancurkan Direktorat Keamanan Kairo. Sebab, kantor direktorat tersebut mencakup satuan kepolisian dan keamanan Mesir. Kepulan asap yang memenuhi wilayah ibu kota. Hal itu lantas berdampak pada meningkatnya kekhawatiran publik, atas masih adanya aksi kekerasan dari sejumlah kelompok.
Menteri Dalam Negeri menyatakan, dari satu alat peledak yang ditemukan, sedikitnya satu polisi tewas dan sembilan orang lainnya mengalami luka. Sumber dari pihak keamanan menjelaskan, awal mula aksi pengeboman terjadi, saat seseorang yang berkendara tengah melewati beberapa kendaraan aparat. Tak lama, pelaku pun melemparkan sebuah granat ke arah mereka.
Tak hanya di pusat ibu kota, rupanya ledakan juga melanda beberapa wilayah di dekat Kairo. Seperti di satu wilayah distrik besar di pinggiran Kairo, Giza. Dikabarkan, lokasi ledakan ketiga yang terjadi di sana pun berada dekat dengan kantor polisi. Tak ada laporan segera atas kejadian itu.
Seperti dikutip Reuters, keamanan setempat juga menyatakan, korban yang tewas akibat ledakan pertama termasuk tiga di antaranya anggota kepolisian. Bahkan stasiun televisi pemerintah mengutip pernyataan Gubernur Kairo, korban yang terluka akibat ledakan hebat ini berjumlah puluhan. Sedikitnya, 50 orang dinyatakan terluka akibat ledakan.