Sabtu 25 Jan 2014 07:42 WIB

Pemerintah-Oposisi Suriah Sepakat Bertemu di Jenewa

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Lakhdar Brahimi
Foto: Reuters
Lakhdar Brahimi

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perwakilan dari pemerintah Suriah pimpinan Presiden Bashar al Assad dan delegasi dari kubu oposisi Suriah akhirnya menyepakati bertemu dalam satu ruangan pada Sabtu (25/1) ini di Jenewa. Kedua pihak ini akan bertemu dan melakukan pembicaraan langsung untuk membahas nasib Suriah ke depan.

Wakil Khusus dari Liga Arab, Lakhdar Brahimi, mengatakan kedua belah pihak sudah menyepakati prinsip-prinsip perdamaian untuk mengakhir konflik kemanusiaan yang telah berlangsung selama tiga tahun tersebut. Brahimi yang ditunjuk sebagai mediator kedua belah pihak menyadari pertemuan pembicaraan kedua pihak ini tidak mudah.

Karenanya, Brahimi akan memulai pada sisi kemanusiaan rakyat Suriah yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. "Saya pikir kedua belah pihak memahami bahwa sangat baik dan menerimanya," kata Brahimi, sambil mengingatkan bahwa ada beberapa interpretasi yang berbeda dari dua kubu pada beberapa item-item prinsip tersebut.

Anas Absah , delegasi oposisi memuji langkah baik ini. "Kami puas dengan pernyataan Brahimi hari ini dan bahwa rezim Assad telah diterima Geneva 1 ( komunike). Atas dasar inilah kita akan bertemu delegasi Assad," kata Absah dilansir dari Reuters, Sabtu (25/1).

Pada Jumat (24/1), perwakilan pemerintah Assad, Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem, mengancam untuk berjalan keluar dari pembicaraan damai. Kepada Brahimi, Muallem mengatakan akan meninggalkan pembicaraan damai ini bila hingga Sabtu tidak ada kata sepakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement