Ahad 26 Jan 2014 18:00 WIB

Puluhan Tewas Pada Peringatan Tiga Tahun Revolusi Mesir

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
Konflik di Mesir
Foto: Youtube
Konflik di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Setidaknya 49 orang dinyatakan tewas dalam bentrokan yang terjadi di sejumlah wilayah di Mesir. Bentrokan terjadi tepat saat negara itu tengah memperingati tiga tahun pemberontakan yang menggulingkan Presiden Husni Mubarak pada 2011.

Ini merupakan kekerasan terburuk yang diarahkan pada para pendukung presiden terguling Muhammad Mursi sejak mereka menggelar puluhan kali unjuk rasa. Saksi melaporkan, bentrokan mematikan terjadi di Minya, Giza, Alexandria dan beberapa provinsi lainnya. 

Kementerian kesehatan menyatakan, korban tewas berjumlah 29 orang dan 170 lainnya terluka. Aljazeera melaporkan, korban tewas juga banyak terdapat di Alf Maskan, timur Kairo. Namun belum ada konfirmasi terkait jumlah pasti korban. 

Dua saksi di daerah itu menunjukkan foto yang menampakkan sedikitnya sembilan mayat terbungkus kafan. Ikhwanul Muslimin menyatakan, lebih dari 50 orang tewas. Namun banyak yang meragukan laporan itu, sebab Ikhwanul Muslimin kerap membesar-besarkan jumlah korban di masa lalu.

Kelompok bersenjata juga melancarkan tiga serangan terhadap pasukan keamanan. Salah satu serangan membuat sebuah helikopter militer jatuh di utara Sinai. Sementara itu, dua ledakan mengguncang Kairo pada Sabtu (25/1). Tak lama berselang, ledakan ketiga di Suez menargetkan sebuah markas polisi.

Langkah-langkah keamanan telah ditempatkan di beberapa wilayah mesir sejak Sabtu. Menteri Dalam Negeri Muhammad Ibrahim mendesak warga Mesir untuk tak takut pada acara peringatan pemberontakan.

Ribuan pendukung militer dan pemerintah berkumpul di lokasi strategis di pusat kota. Termasuk Tahrir Square yang menjadi titik fokus pemberontakan selama 18 hari pada 2011 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement