Senin 27 Jan 2014 00:37 WIB

Lagi, Empat Prajurit Mesir Terbunuh di Sinai

Sinai.
Foto: Aljazeera
Sinai.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Empat prajurit Mesir tewas dan sembilan orang cedera dalam serangan terhadap militer di Semenanjung Sinai, Minggu, kata beberapa pejabat keamanan. Serangan-serangan militan di kawasan itu menewaskan puluhan prajurit dan polisi Mesir sejak militer menggulingkan Presiden Mohamed Morsi pada Juli.

Menurut pejabat-pejabat keamanan itu, penyerang menembaki sebuah bis yang mengangkut pasukan ketika kendaraan itu bergerak di dekat sebuah pos militer di Sinai Utara yang pada waktu yang bersamaan diserang roket. Militan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan setelah militer menggulingkan Presiden Mesir Mohamed Morsi pada 3 Juli.

Penumpasan militan yang dilakukan kemudian di Mesir menewaskan ratusan orang dan lebih dari 2.000 ditangkap di berbagai penjuru negara itu. Kekacauan meluas sejak penggulingan Presiden Hosni Mubarak dalam pemberontakan rakyat 2011 dan militan meningkatkan serangan-serangan terhadap pasukan keamanan, terutama di Sinai di perbatasan dengan Israel.

Militan-militan garis keras yang diyakini terkait dengan Alqaidah  memiliki pangkalan di kawasan gurun Sinai yang berpenduduk jarang, kadang mereka bekerja sama dengan penyelundup lokal Badui dan pejuang Palestina dari Gaza.

Militan di Sinai, sebuah daerah gurun di dekat perbatasan Mesir dengan Israel dan Jalur Gaza, menyerang pos-pos pemeriksaan keamanan dan sasaran lain hampir setiap hari sejak militer menggulingkan Presiden Mohamed Morsi pada 3 Juli.

Sumber-sumber militer memperkirakan, terdapat sekitar 1.000 militan bersenjata di Sinai, banyak dari mereka orang suku Badui, yang terpecah ke dalam sejumlah kelompok dengan ideologi berbeda atau loyalitas suku, dan sulit untuk melacak mereka di daerah gurun itu.

Pada Desember, pemerintah Mesir mengumumkan Ikhwanul Muslimin kubu Morsi sebagai organisasi teroris dan melarang keanggotaan dan dukungan bagi gerakan tersebut.

Pengumuman Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris pada 25 Desember disampaikan sehari setelah serangan bom mobil bunuh diri terhadap kantor polisi menewaskan 16 orang, yang diklaim oleh sebuah kelompok Sinai dan dikecam oleh Ikhwanul Muslimin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement