Senin 27 Jan 2014 10:08 WIB

Israel Izinkan Gaza Pasok Bahan Bangunan

Rep: Gita Amanda/ Red: Fernan Rahadi
Warga Palestina membangun kembali terowongan yang hancur di sepanjang perbatasan Gaza Mesir di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza, Selasa (27/11).   (AP/Adel Hana)
Warga Palestina membangun kembali terowongan yang hancur di sepanjang perbatasan Gaza Mesir di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza, Selasa (27/11). (AP/Adel Hana)

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Israel kembali mengizinkan pasokan bahan bangunan memasuki wilayah Jalur Gaza. Bahan bangunan tersebut rencananya untuk memperbaiki pemukiman yang terkena badai di wilayah itu.

"Sekitar 1.000 ton semen dan bahan bangunan akan memasuki Jalur Gaza, ini untuk pemulihan kerusakan pemukiman pascabadai dan proyek lain dari badan-badan PBB," ungkap Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan.

Bulan lalu, badai musim dingin memukul kantung-kantung wilayah Palestina. Angin kecang dan banjir besar menyebabkan kerusakan sejumlah rumah dan infrastruktur.

Badan bantuan dan pekerja (The United Nations Relief and Works Agency [UNRWA]) PBB  yang peduli pada pengungsi Palestina mengatakan, telah memberi lampu hijau untuk konstruksi baru. Tapi mereka menegaskan pekerjaan itu tak terkait dengan perbaikan akibat badai.

"Israel memberitahu UNRWA untuk menyetujui masuknya bahan bangunan untuk enam proyek baru di Gaza, " ujar juru bicara UNRWA Ahmad Abu Hassna dilansir Alarabiya. Ia menambahkan pembangunan untuk lingkungan perumahan dan lima sekolah.

Tapi pejabat Otoritas Palestina yang bertanggung jawab atas masuknya barang ke Gaza, Raed Fatuh mengatakan, pihak Palestina belum mendapat pemberitahuan resmi tentang hal ini.

Israel pada Oktober lalu memberlakukan kembali larangan bahan konstruksi memasuki Gaza. Ini dilakukan setelah tentara Israel menemukan terowongan di bawah perbatasan Israel-Gaza, yang diduga digunakan untuk melakukan serangan oleh militan.

Pada Desember, Israel mengatakan akan mengizinkan pengiriman bahan konstruksi tetapi hanya untuk digunakan dalam pembangunan proyek-proyek PBB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement