Senin 27 Jan 2014 10:46 WIB

Netanyahu Emoh Kosongkan Permukiman Yahudi di Tepi Barat

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Karta Raharja Ucu
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem December 22, 2013.
Foto: Reuters/Gali Tibbon/pool
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem December 22, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ngotot pemukim Yahudi di Tepi Barat berhak berada di wilayah Palestina, meski kesepakatan perdamaian sudah disepakati.

Seorang pejabat di kantor Netanyahu mengatakan, PM Israel ini tidak berniat memindahkan pemukiman Yahudi di Tepi Barat, yang berada di tanah yang Palestina.

"Netanyahu menegaskan pemukim Israel akan diberikan pilihan bebas hidup di bawah kekuasaan Palestina atau kembali ke di bawah kedaulatan Israel," kata seorang pejabat di kantor PM Israel, seperti disadur dari Reuters, Ahad (26/1).

Pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Jumat lalu, Netanyahu mengaku tidak berniat mencabut pemukim tunggal dalam perjanjian negara Palestina di masa depan. Media Israel, The Times of Israel mengutip gagasan Netanyahu memungkinkan pemukim Yahudi memilih tinggal di rumah yang masuk kekuasaan Palestina.

Sejumlah politikus Israel menyarankan kebocoran informasi ini solusi bagi kesepakatan yang diminta Menteri Luar Negeri AS John Kerry, agar Israel tetap bisa memperluas wilayah pemukiman. Namun

Naftali Bennett, politikus pro pemukiman Yahudi menilai ide menempatkan warga Yahudi Israel di wilayah Palestina, sangat berbahaya.

Hingga kini belum ada reaksi langsung dari Palestina terkait laporan tersebut. Walau belakangan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menolak keras permintaan Israel untuk menjaga kehadiran pasukan Israel di Lembah Yordan, wilayah masuk dalam perbatasan timur Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement