Senin 27 Jan 2014 11:47 WIB

Korsel Usulkan Reuni Keluarga Pertengahan Februari

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
Korea Utara dan Korea Selatan (ilustrasi)
Korea Utara dan Korea Selatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan mengusulkan reuni keluarga yang terpisah akibat perang Korea. Reuni tersebut akan dilakukan pada pertengahan Februari mendatang sebelum latihan militer gabungan Korea Selatan dengan Amerika Serikat (AS).

Pada Jumat (24/1) lalu Pyongyang sempat menawarkan digelarnya kegiatan antara kedua Korea yang sempat tertunda usai perayaan Tahun Baru Imlek yang berakhir 2 Februari. Korea Utara mengusulkan Gunung Geumgang, di pantai timur Korea Utara, sebagai lokasi acara.

Korea Times, Ahad (26/1) mengabarkan Korea Selatan menyambut baik usulan itu walau belum ada pernyataan resmi. Sikap resmi Korea Selatan akan diumumkan hari ini.

"Kita tidak berada dalam situasi yang mengharuskan adanya penundaan atas hal penting seperti reuni keluarga," kata perwakilan pemerintah Korea Selatan.

Seoul akan mengusulkan agar aacara itu digelar pada pertengahan Februari dan akan memilih 100 orang yang akan menghadiri acara itu.

Latihan militer bersama Korea Selatan dengan AS akan digelar akhir Februari hingga awal Maret. Korea Utara memperingatkan latihan gabungan itu hanya akan meningkatkan kategangan di semenanjung Korea.

Para pengamat optimistis reuni keluarga kedua Korea akan terwujud. "Korea Utara tidak mengaitkan reuni ini dengan dimulainya wisata inter-Korea di Gunung Geumgang. Ini pertanda positif reuni keluarga kedua Korea akan terjadi," kata seorang profesor Studi Korea Utara Universitas Dongguk Kim Yong-hyun.

Kecuali, lanjut Kim, jika Korea Utara menundaan pembicaraan proyek pariwisata atau menyinggung isu militer. "Pembatalan mendadak oleh Korea Utara  juga akan sangat buruk," kata Kim.

Wisata yang pernah dilakukan Korea Selatan ke Gunung Geumgang terhenti sejak awal 2008 saat seorang wisatawan Korea Selatan ditembak mati militer Korea Utara di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement