Selasa 28 Jan 2014 01:46 WIB

Satu Rakyat Palestina Koma Setelah Ditembak Tentara Israel

Tentara Israel menahan seorang warga Palestina
Foto: AP/Mohammed Ballas
Tentara Israel menahan seorang warga Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Seorang pria Palestina cedera parah akibat tembakan tentara Israel di dekat perbatasan Jalur Gaza, Senin (27/1) waktu setempat.

Laporan itu disampaikan badan pelayanan darurat di wilayah yang dikuasai Hamas itu. "Pria Palestina berusia 34 tahun itu ditembak di sebelah timur Deir al-Balah di wilayah tengah Jalur Gaza," kata juru bicara badan tersebut, Ashraf al-Qudra, kepada AFP, tanpa menyebutkan nama korban.

Menurut beberapa saksi, tentara Israel melepaskan tembakan setelah terjadi ledakan ketika sebuah kendaraan Israel lewat di sisi pagar perbatasan Israel. Militer Israel mengatakan, bom pinggir jalan itu diledakkan di perbatasan, namun tidak ada prajurit yang terluka.

Pernyataan berbeda disampaikan juru bicara Israel. Mereka mengklaim tidak menerima laporan mengenai warga Palestina yang tertembak.

Sudah tidak terhitung kasus penembakan tentara Israel kepada warga Palestina. Pada Jumat (24/1) kemarin, tentara Israel menembak mati seorang pria dan melukai satu orang di Jalur Gaza dekat perbatasan dengan wilayah Yahudi. Pada awal Januari, pasukan Israel menembak mati seorang pemuda Palestina yang menurut mereka merusak pagar keamanan di daerah yang sama.

Ketegangan meningkat di dan sekitar Gaza dalam beberapa pekan terakhir dan lima orang tewas sejak 20 Desember, empat warga Palestina dan satu orang Israel. Lebih dari selusin warga Palestina juga cedera.

Peristiwa besar mematikan terakhir di Gaza terjadi pada 1 November ketika empat pejuang Hamas tewas dan lima prajurit Israel cedera selama operasi militer untuk menghancurkan sebuah terowongan Gaza-Israel.

Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel, empat warga sipil dan dua prajurit.

Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel. Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 di antaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.

Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon, yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah, Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi. Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement