Selasa 28 Jan 2014 03:08 WIB

Hamas Bantah Terlibat Krisis Mesir

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Karta Raharja Ucu
 Perayaan anggota polisi Hamas yang baru diwisuda sebagai pasukan keamanan Palestina di kota Gaza,Senin (17/12).  (Reuters/Suhaib Salem)
Perayaan anggota polisi Hamas yang baru diwisuda sebagai pasukan keamanan Palestina di kota Gaza,Senin (17/12). (Reuters/Suhaib Salem)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas membantah terlibat dalam krisis yang terlibat di Mesir. Hamas menepis tuduhan jika berhubungan dengan kelompok militan Sinai yang menjadi salah satu penyebab krisis di Mesir.

Dilaporkan Maan News, Senin (27/1), juru bicara Hamas, Abu Zuhri mengatakan Ansar Beit al-Maqdis tak memiliki hubungan apapun dengan Gaza atau pun Palestina. Ansar Beit al-Maqdis merupakan kelompok militan Wahabi yang bermarkas di Sinai dan menjadi dalang pengeboman beberapa institusi Pemerintah Mesir beberapa bulan terakhir.

Abu Zuhri menuturkan tuduhan Pemerintah Mesir merupakan upaya memindahkan konflik dari Mesir ke Gaza. Ia meminta Mesir menghentikan kebohongan tersebut. "Kebohongan yang mereka ungkapkan hanya untuk memuaskan kepentingan Israel," kata Zuhri.

Sebelum Muhammad Mursi digulingkan dari kursi presiden Mesir, militer Negeri Piramida itu menuding Hamas punya hubungan kuat dengan Ikhwanul Muslimin.

Abu Zuhri juga menolak klaim mantan Jenderal Mesir Sameh Seif el-Yazal yang mengatakan roket Sam-7 diselundupkan dari Gaza ke Sinai. Abu Zuhri menegaskan roket itu tak dibuat di Gaza, tapi di Rusia dan mudah dibeli di pasar gelap.

Angkatan bersenjata Mesir mengambil langkah militer melawan militan Semenanjung Sinai sejak awal September lalu. Aksi ini disebut sebagai mobilisasi terntara terbesar sejak perang melawan Israel pada 1973.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement