REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Perdana Menteri Palestina di Gaza, Ismail Haniyeh, menegaskan rekonsiliasi mengalami kemajuan dengan adanya respon dari Gaza dan Tepi Barat untuk menyukseskan rekonsiliasi Hamas-Fatah dan mengakhiri perpecahan.
Kepada TV Al-Kitab yang dikutip PIP pada Senin (27/1), Haniyeh menyatakan,“Kita perlu menyusun agenda agar rekonsiliasi sesuai dengan rencana awal dan tidak mundur kebelakang.”
Haniyeh menegaskan keputusan terakhir di Gaza dan kembalinya anggota parlemen dari gerakan Fatah serta pembebasan beberapa tahanan merupakan upaya untuk mendorong roda rekonsiliasi Palestina.
Haniyeh menyatakan sekitar 120 anggota gerakan Fatah akan kembali ke Gaza dalam waktu dekat ini. Masalah pemilu dan dewan kota akan segera dibahas dalam waktu dekat sebagai fase transisi.
Haniyeh menegaskan pentingnya agenda nasional yang mampu melindungi konstitusi dan memilih perjuangan dan perlawanan dengan segala bentuknya.