Rabu 29 Jan 2014 10:08 WIB

Nuklir Iran Akan Dibahas di New York

Instalasi Nuklir Iran
Foto: AP
Instalasi Nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pembukaan putaran pembicaraan antara Iran dan enam kekuatan dunia (G5+1) mengenai kesepakatan Teheran membatasi bagian dari program nuklirnya dengan imbalan pencabutan bertahap sanksi-sanksi, diperkirakan akan berlangsung di New York, Amerikat Serikat, pada Februari mendatang.

"Ini adalah pemahaman kita bahwa putaran pertama perundingan komprehensif akan berada di New York pada pertengahan Februari dengan tanggal masih dikonfirmasi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, dalam emailnya.

"New York --disetujui oleh Perwakilan Tinggi Uni Eropa (Catherine ) Ashton dan Menteri Luar Negeri Iran (Mohammad Javad) Zarif-- memiliki infrastruktur dukungan serupa dengan Jenewa," kata Harf.

"Kami percaya bahwa PBB dan dukungan internasional sangat penting untuk bekerja mengenai perjanjian komprehensif itu."

Seorang diplomat senior Barat mengatakan kepada Reuters bahwa keenam negara (AS, Inggris, Prancis, China, Rusia dan Jerman) sedang memeriksa bagian awal pekan 16 Februari, meskipun pembicaraan tidak mungkin untuk dimulai sebelum 18 Februari karena hari libur AS.

Di Washington, para pembantu Kongres mengatakan upaya untuk menerapkan sanksi baru terhadap Iran atas program nuklirnya telah terhenti di Kongres AS. Para anggota parlemen sedang mendiskusikan apakah akan memperkenalkan ukuran yang jauh lebih lemah.

Pekan lalu Amerika Serikat dan Uni Eropa mulai menindaklanjuti bantuan sanksi-sanksi yang dijanjikan kepada Iran meliputi ekspor minyak, perdagangan logam mulia dan jasa otomotif sebagai bagian dari kesepakatan nuklir yang ditandatangani pada November dan mulai diberlakukan pada 20 Januari.

sumber : Antara/ISNA-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement