Rabu 29 Jan 2014 14:12 WIB

200 Ribu Pengungsi Berdesakan di Kamp Palestina

Seorang warga Suriah melintas di sebuah mobil yang hancur usai pertempuran antara oposisi dan militer Suriah di kawasan kamp pengungsian Palestina di Yarmuk, Suriah.
Foto: Abbas Kecam Serangan Suriah ke Kamp Pengungsi Palestina, Yarmouk
Seorang warga Suriah melintas di sebuah mobil yang hancur usai pertempuran antara oposisi dan militer Suriah di kawasan kamp pengungsian Palestina di Yarmuk, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, Hampir 20.000 orang pengungsi di kamp pengungsian Palestina di Yarmuk, Damaskus, kini kekurangan pangan dan banyak memakan binatang yang tersesat untuk bertahan hidup. 

Pada tahun 2011, kamp itu menampung sekitar 150.000 warga Palestina yang terdaftar di Suriah setelah gelombang pengusiran secara paksa dari tanah leluhur mereka untuk mencari tempat tinggal setelah negara Israel terbentuk.

Ketika perang meluas ke daerah-daerah Damaskus pada musim panas tahun 2012, ribuan orang dari daerah-daerah lain ibu kota Damaskus lari ke Yarmuk, menyebabkan penghuni kamp itu penuh sesak.

Tetapi Yarmuk segera menjadi zona perang, sementara para warga Suriah yang mengangkat senjata melawan pemerintah Presiden Bashar al-Assad memasuki kamp itu.

Sejumlah warga Palestina bergabung dengan pemberontak, sebagian lainnya mendukung kelompok-kelompok pro-Suriah, terutama Front Rakyat untuk Komando Umum Pembebasan Palestina (PFLP-GC). Pada Juni, militer memberlakukan blokade total terhadap Yarmuk, yang mencakup satu daerah seluas sekitar dua kilometer persegi.

Hanya dua konvoi yang telah memasuki Yarmuk dalam beberapa bulan belakangan ini, membawa 138 parsel bantuan pangan.

Menurut juru bicara UNRWA Chris Gunness, "bantuan yang diizinkan masuk itu tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan mendesak bagi 18.000 warga sipil." Kebutuhan itu termasuk susu tepung untuk bayi, vaksin polio untuk anak-anak dan bahan makanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement