REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan menyatakan kekesalannya setelah Korea Utara tidak menanggapi satu usul bagi perundingan mengenai dimulainya kembali reuni para keluarga yang terpisah akibat Perang Korea tahun 1950-1953.
Dalam satu pesan lintas perbatasan awal pekan ini, Kementerian Unifikasi Seoul menyarankan perundingan tingkat kerja Rabu untuk menyusun rincian untuk menyelenggarakan satu reuni keluarga.
Tetapi sampai Rabu pagi, Korut belum menanggapinya. "Kami menyesalkan sikap Korut seperti itu setelah kedua Korea setuju bagi reuni keluarga," kata Kementerian Unifikasi dalam satu pernyataan.
Para anggota yang sudah uzur dari keluarga yang terpisah sedang menunggu bagi reuni dengan keluarga mereka," tambahnya.
Korut secara tidak diduga, Jumat mengumumkan bahwa pihaknya ingin melakukan reuni keluarga -- terbaru dalam serangkaian isyarat kerukunan dari Pyongyang yang Korsel tanggapi dengan skeptisme. Pyongyang mengatakan tanggal bisa dipilih oleh Korsel, yang menanggapi segera diselenggarakan 17-21 Februari di daerah wisata Korut Gunung Kumgang.
Akan ada pertemuan antara 16 Februari, hari lahir almarhum pemimpin Korut Kim Jong Il-- dan pelatihan militer gabungan Korsel-Amerik Serikat yang menurut rencana akan dimulai akhir bulan ini.
"Dengan Korut mengatakan kami dapat menentukan tangga reuni itu, kami mendesak Korut menyetujui tanggal yang kami usulkan itu dan menanggapi pertemuan tingkat kerja secepat mungkin," kata Kementerian Unifikasi.