Kamis 30 Jan 2014 03:21 WIB

Cina Waspada Flu Burung H7N9

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
Flu Burung jenis H7N9.
Foto: drugdiscovery.com
Flu Burung jenis H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pejabat Cina mengambil langkah untuk mencegah penyebaran virus flu burung H7N9 yang mematikan. Virus tersebut telah membunuh 22 orang tahun ini. 

Tiga anggota keluarga dari keluarga Cina yang sama terinfeksi H7N9 di Hangzhou, ibu kota provinsi Zhejiang. Hangzhou menjadi wilayah yang paling parah terjadi kasus flu burung. 

Seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (29/1), pemerintah lokal berencana menutup pasar hewan hidup di kota-kota besar. Perdagangan hewan hidup akan dihentikan di kota-kota di Provinsi Zhejiang mulai 15 Februari. 

Sedangkan Shanghai akan menghentikan perdagangan hewan hidup selama tiga bulan yang akan dimulai Jumat pekan ini. 

Di tahun baru ini, Cina mengonfirmasi 110 kasus H7N9, termasuk 22 kematian. Sebagai perbandingan, pada 2013 terdapat 144 infeksi dan 46 kematian. 

Di Zhejiang terdapat 53 kasus flu burung tahun ini. Jumlah tersebut hampir setengah dari jumlah nasional dengan 12 kematian. 

Selasa, pasar grosir unggas hidup di Hong Kong melakukan pemusnahan 20 ribu ayam. Hong Kong juga menunda impor unggas hidup dari Cina selama tiga pekan setelah ditemukan virus H7N9 pada ayam yang berasal dari Guangdong. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement