REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Utusan Khusus Liga Arab-Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, mengatakan bahwa kesenjangan antara kedua pihak begitu besar. Dia tidak berharap untuk mencapai hasil yang substantif dari perundingan damai Suriah yang sedang berlangsung.
Brahimi mengatakan pertemuan hari kelima, Rabu (29/1), antara delegasi pemerintah Suriah dan oposisi membahas diskusi-diskusi tentatif mengenai badan transisi yang memerintah.
"Kami berbicara tentang badan transisi. Tetapi, tentu saja itu adalah diskusi yang sangat, sangat awal," kata Brahimi.
''Kedua pihak bersedia untuk melanjutkan pembicaraan, namun kesenjangan antara keduanya cukup besar,'' katai Brahimi.
Isu-isu kemanusiaan, khususnya tentang Homs, juga salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan Rabu. Brahimi mengatakan ia tidak mengharapkan sesuatu substantif dapat dicapai dari pertemuan pertama kalinya ini.
"Ini (pertama kali) adalah apa yang saya pikir kami akan lakukan, hanya berbicara satu sama lain dan juga setuju bahwa kami akan terus berbicara satu sama lain. Jadi, ini adalah apa yang telah kita capai," kata Brahimi.
Dia berharap pembicaraan babak kedua akan lebih terstruktur dan mudah-mudahan lebih produktif.