REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Gelegar suara mercon diselingi kembang api mulai membahana di seantero Beijing dan beberapa kota lainnya di Cina menjelang detik-detik Tahun Baru Cina 2.565 pada 31 Januari 2014.
Suara mercon diselingi kembang api mulai terdengar pada Kamis petang, meski jumlah mercon dan kembang api yang boleh dinyalakan sudah mulai dibatasi namun gelegar suara mercon yang memiliki ukuran hingga sebesar kaleng biskuit tetap saja memekakkan telinga.
Seperti perayaan Tahun Baru Cina sebelumnya, mercon dan kembang api dinyalakan bersahutan selama tujuh hari liburan Tahun Baru Cina selama hampir satu hari penuh.
Pembatasan penggunaan mercon dan kembang api selama perayaan tahun baru Cina mulai diseriusi Pemerintah Cina untuk mengurangi tingkat polusi udara yang memang sudah sangat parah di Cina akibat hal lain seperti tingginya jumlah kendaraan bermotor dan masih banyaknya industri yang menggunakan batu bara.
Sejumlah kios kembang api dan mercon memulai aktivitasnya pada Minggu (25/1) di enam distrik di Beijing dengan jumlah sekitar 515 ribu boks yang dijual.
Dari jumlah itu 18,7 persen kembang api dan mercon diklaim dibuat dengan bahan-bahan ramah lingkungan. Untuk mengurangi dampak polusi udara Beijing Administration of Work Safety telah menetapkan kapan dan dimana saja kembang api dan mercon dapat dinyalakan selama perayaan Tahun Baru Cina 2014 yang merupakan Tahun Kuda Kayu.