REPUBLIKA.CO.ID, LEMBAH YORDAN -- Buldoser-buldoser Zionis Israel kembali berulah. Kali ini mereka menghancurkan sejumlah rumah dan tenda darurat milik warga Palestina di Lembah Yordan pada Kamis (30/1) waktu setempat.
“Ada 13 rumah yang dihancurkan buldoser Israel di wilayah Kherb Abu Jamala, utara Lembah Yordan,” ujar Ketua Dewan Daerah Wadi Al Maleh, Aref Draghmeh, kepada Anadolu Agency.
Ia menuturkan, usai memorakporandakan properti milik warga sipil itu, pasukan Zionis langsung menyegel daerah tersebut dan menyatakannya sebagai zona militer tertutup. Akibatnya, sebanyak 13 keluarga Palestina kini harus berganti status menjadi tunawisma lantaran kehilangan tempat tinggal.
Wali Kota Tubas dan Lembah Yordan Utara, Rabea Khandakje, mengutuk tindakan penghancuran oleh aparat Yahudi tersebut.
“Lembah Yordan adalah bagian dari Negara Palestina. Saya menyerukan kepada komunitas internasional agar mengambil langkah-langkah tegas untuk menghentikan Israel yang terus saja meneror rakyat kami,” kecamnya.
Dilansir dari World Bulletin, hari ini terdapat lebih dari 10 ribu penduduk Palestina di Lembah Yordan terpaksa menempati rumah-rumah darurat, menyusul ekspansi Zionis di daerah tersebut.
Pemerintah Israel melihat Lembah Yordan sebagai zona penyangga ekonomi dan keamanan bagi permukiman Yahudi, sehingga mereka ingin menjaga wilayah itu di bawah kontrol yang ketat.