Jumat 31 Jan 2014 10:45 WIB

Bertepatan Imlek, Petani Australia Panen Buah Naga

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Seperti di berbagai bagian dunia lainnya, permintaan pasar akan makanan khusus, termasuk buah-buahan tertentu saat tahun baru China, meningkat tajam. Di Australia pun para petani mencoba memanfaatkan momen ini. Salah satunya adalah Marcus Karlsson, salah satu produser buah naga terbesar di negara ini.

Buah naga populer saat tahun baru China, karena warna kemerahannya dianggap membawa peruntungan.

Karlsson mengaku tahun ini Ia menghasilkan panen yang amat baik. Namun, tahun ini Ia merasa peningkatan permintaan justru agak lamban.

"Biasanya selalu banyak permintaan selama periode tahun baru China, dan harga biasanya meningkat. Tapi tahun ini agak berbeda," katanya, "Pergerakan di pasar di bagian selatan agak lamban, dan saya kurang tahu apakah ini ada hubungannya dengan suhu panas, atau orang-orang kembali ke sekolah, tapi saya harap orang-orang akan mulai membeli."

Australia saat ini mengalami musim panas. Di beberapa kawasan, suhunya amat tinggi, bahkan sempat mencapai lebih dari 45 derajat celcius.

Perkebunan Karlsson terletak di dekat Darwin, Wilayah Australia. "Waktu panen tahun ini kurang pas dengan momen tahun baru China, namun masih banyak buah naga di pasaran," akunya.

Dan ia tetap bangga dengan hasil panennya. "Saya mengubah beberapa hal tahun ini, saya gunakan produk-produk pupuk yang bagus, dan saya bekerja keras, jadi hasilnya setara dengan kerjanya," katanya.

Karlsson juga mengaku memiliki firasat baik mengenai tahun kuda, yaitu tahun yang kedatangannya dirayakan kali ini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement