Jumat 31 Jan 2014 21:09 WIB

Menlu AS Bertemu Oposisi Ukraina di Jerman

Rep: Alicia Saqina/ Red: Joko Sadewo
John Kerry
Foto: AP
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, akan bertemu sejumlah tokoh kunci oposisi Ukraina pada Jumat (31/1).

Pejabat senior AS pada Kamis (30/1) mengatakan, pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung di sela-sela Konferensi Keamanan di Munich, Jerman. Pertemuan itu pun merupakan pertemuan pertama Kerry dengan sejumlah pemimpin kelompok antipemerintah Ukraina terhadap Presiden Viktor Yanukovych.

 

Dikutip dari Reuters, Kamis (30/1), para pemimpin gerakan oposisi Ukraina yang hadir dalam pertemuan dengan Kerry itu, antara lain ialah mantan Menteri Ekonomi Arseny Yatsenyuk, Yulia Tymoshenko, mantan petinju Vitaly Klitschko, Petro Poroshenko, dan bintang pop Ukraina Ruslana Lyzhychko.

 

Tak hanya melaksanakan pertemuan dengan para tokoh kunci oposisi, dalam beberapa hari terakhir, Washington pun telah menyambut diselenggarakannya pembicaraan antara Yanukovych dengan kelompok-kelompok oposisi.

Pihak oposisi menjelaskan, pertemuan mereka dengan sang presiden itu bertujuan untuk mengakhiri aksi protes yang selama dua bulan ini dikobarkan. Adapun alasan yang melatarbelakangi gerakan oposisi memprotes pemerintah Ukraina itu, karena Yanukovych menolak kesepakatan perdagangan Uni Eropa.

 

Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pun optimistis atas negosiasi yang dilakukan antara pemerintah Ukraina dengan kelompok oposisi itu. AS optimistis pertemuan tersebut akan menghasilkan keputusan yang baik.

 

Sebelumnya, tepatnya pada Senin kemarin, pemimpin oposisi bersama Yanukovych telah sepakat dalam pembicaraan yang terjadi. Dalam pembicaraan tersebut, pemerintah sepakat untuk mengabulkan tuntutan utama oposisi, yakni pencabutan beberapa UU Antiprotes. Kedua belah pihak juga sepakat untuk diberikannya amnesti (pengampunan) kepada para tahanan politik, atas pendudukan gedung-gedung pemerintahan Ukraina beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement