REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Sepuluh warga Palestina cedera, Jumat (31/1) waktu setempat, akibat tembakan pasukan Israel di dekat kota Ramallah, Tepi Barat, karena protes atas pembunuhan seorang remaja, kata beberapa sumber medis dan keamanan Palestina.
Di Jalur Gaza, petugas medis mengatakan, lima orang lain Palestina cedera ketika tentara Israel melepaskan tembakan ke arah mereka di dekat pagar perbatasan dengan wilayah Yahudi tersebut.
Menurut sumber-sumber itu, orang-orang Palestina di Tepi Barat terkena tembakan peluru amunisi di pinggiran kamp pengungsi Jalazun dan dirawat di Ramallah, termasuk satu orang yang mengalami luka-luka serius.
Ratusan orang Palestina mengambil bagian dalam protes itu. Banyak dari mereka melemparkan batu ke arah pasukan Israel.
Demonstrasi itu diadakan untuk memprotes pembunuhan Mohammed Mubarak, seorang pemuda berusia 19 tahun asal Jalazun yang bekerja di sebuah proyek yang didanai USAID, oleh pasukan Israel pada Rabu. Korban adalah putra dari pemimpin yang dipilih penduduk setempat di kamp itu.
Militer berkilah bahwa korban ditembak mati di dekat permukiman Yahudi di luar Ramallah setelah menembaki pasukan, namun para saksi bersikeras bahwa korban tidak bersenjata.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina, Maher Ghneim, mengutuk insiden itu. Dia menyebut pembunuhan berdarah dingin terhadap seorang pekerja Palestina di proyek yang dikelola kementerian itu dalam koordinasi dengan USAID.
Ghneim mengatakan, pemuda itu membawa tanda untuk memandu lalu-lintas saat ditembak Israel. Sebanyak 27 orang Palestina tewas akibat tembakan militer Israel di Tepi Barat pada 2013. Tiga kali lebih banyak dari tahun sebelumnya, menurut data dari kelompok pengawas HAM Israel BTselem.
Di Gaza tengah, lima orang Palestina cedera akibat tembakan Israel pada Jumat ketika mereka melemparkan batu ke arah pasukan di sisi lain pagar perbatasan, kata petugas medis.
Seorang juru bicara militer mengatakan kepada AFP, puluhan demonstran melemparkan batu dan mendekati pagar di dalam zona militer terlarang.
Pasukan semula melepaskan tembakan peringatan sebelum menembaki pemrotes, kata juru bicara itu, dengan menambahkan bahwa sedikitnya satu orang terkena tembakan.