Ahad 02 Feb 2014 02:42 WIB

Makin Panas, Thailand Bentrok Lagi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Endah Hapsari
Demonstran antipemerintah melambaikan bendera Thailand, menuntut PM Yingluck Shinawatra mundur dari jabatannya.
Foto: AP PHOTO
Demonstran antipemerintah melambaikan bendera Thailand, menuntut PM Yingluck Shinawatra mundur dari jabatannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK – Menjelang pemilu dini di Thailand, para pendukung oposisi anti-pemerintah dan pendukung pemerintah terlibat bentrokan. Dilansir dari BBC, bentrokan ini bahkan menyebabkan enam orang terluka akibat tembakan.

Tembakan tersebut dilepaskan karena para demonstrasi telah memblokade gedung-gedung tempat penyimpanan surat suara. Langkah ini dilakukan untuk mencegah distribusi surat suara. 

Menurut wartawan BBC,tembakan tersebut dilepaskan setelah ketegangan antara kedua belah pihaksemakin meningkat. Akibatnya sejumlah orang terluka dan tergeletak di jalan. Selain itu, seorang pria juga terlihat terluka parah setelah ditembak pada bagian leher.Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu di distrik Laksi, Bangkok yang merupakan basis wilayah pendukung Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. 

Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas tembakan tersebut. Sebelum serangan terjadi, dilaporkan bahwa para pengunjuk rasa telah menyerang mobil dan meledakkan serangkaian bom kecil. Sementara itu, pihak oposisi mengancam akan memboikot pemilu dini apabila tetap dilakukan. Para pendukung pemerintah pun diperintahkan untuk memantau pemilu. Namun, mereka tidak diminta untuk memberikan perlawanan terhadap para pengunjuk rasa anti pemerintah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement